BAB II
PEMBAHASAN
ECHINODERMATA
Echinodermata berasal
dari bahasa yunani yaitu echinos yang berarti duri dan derma yang berarti
kulit. Echinodermata
memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan
ini disebut hewan berkulit duri.
Sampai saat ini terdapat sekitar 7000 spesies yang telah diketahui.
Diantara spesies tersebut 80 spesies bersifat sesil, dan terdapat echinodermata
yang telah punah. Habitatnya adalah pantai, dasar laut. Pada umumnya
echinodermata merupakan benthic animal. Echinodermata bergerak lambat ada yang
berkelompok, tetapi tidak berkoloni, ada yang sesil (beberapa crinodea),
sebagian pelagic dan tidak ada yang parasit.
Ukuran echinodermata bermacam-macam, diantaranya yaitu: Bintang laut
berukuran 81 cm, landak laut besar mencapai 30 cm, diadema panjang dirinya
mencapai 30 cm dan timun laut panjangnya 1,8 m, diameternya 5 cm.
echinopdermata memilikii rangka yang terbentuk dari keeping-keping kalkareus
yang disebut osikula, ada yang bersatu membentuk cangkang yang keras pada dolar
pasir dan landak laut.
A.
Karakteristik Echinodermata:
·
Radial simetri, biasanya menjadi 5
bagian pada bentuk dewasa, bilateral simetris pada tahap larva, tripoblastik,
sebagian organ bersilia, tidak bersegmen
·
Terdapat saluran air yang di
lengkapi kaki tabung
·
Tubuhnya di tutupi oleh epidermis,
di bawahnya terdapat rangka mesoderm yang tersusun oleh keeping zat kapur yang
membentuk pola tertentu, adakalanya terdapat duri
·
Saluran pencernaan sederhana
biasanya lengkap (beberapa jenis tidak mempunyai anus)
·
System sirkulasi menyebar
·
Respirasi dengan insang, paru-paru
kulit (penonjolan dinding selom), kaki tabung
·
System syaraf berbentuk cincin
·
Jenis kelamin terpisah, gonad
besar, saluran sederhana, telur melimpah, larva mikroskopis, bersilia,
transparan, biasanya berenang bebas.
Ciri khas dari
Echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan saluran hidrolik
yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki ambulakral).
Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan, dan
pertukaran gas.
B.
Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan
Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang.Duri
berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa.Sistem
saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.Ambulakral berfungsi untuk
mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral
atau kaki tabung ambulakral.Kaki ambulakral memiliki alat isap.sistem
pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Sistem
ekskresi tidak ada.Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit.Sistem sirkulasi belum berkembang baik.Echinodermata
melakukan respirasi dan makan pada selom.Sistem saraf Echinodermata terdiri
dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki
otak.Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat hermafrodit dan dioseus. Reproduksi
seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang
terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang
radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
C.
Klasifikasi echinodermata
Echinodermata
dikelompolan menjadi 5 kelas sebagai berikut:
- Asteroidea
- Ophiuroidea
- Echinoidea
- Crinoidea
- Holothuroidea
1.
Asteroidea
Tubuh
Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh
dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan
bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada
suatu dasar.
Sistem
ambulakral Asteroidea terdiri dari :
·
Medreporit adalah lempengan berpori pada permukaan cakram
pusat dibagian dorsal tubuh.
·
Saluran cincin terdapat di rongga tubuh cakram pusat
·
Saluran radial merupakan cabang saluran cincin ke setiap
lengan
·
Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang keluar.
Asteroidea
juga terdapat papilla derma yaitu penonjolan rongga tubuh yang berguna untuk
pertukaran gas. Asteroidea dapat beregenerasi jika tangannya patah, contoh Allostichaster
polyplax dan Coscinasterias calamaria. Beberapa spesies asteroidea
dari tangan yang patah dapat membentuk individu yang baru, contoh Linkia
multifora dan Echinaster luzonicus. Asteroidea berdifat dioecius
dengan fertilisasi eksternal. Biasanya terdapat 10 gonad (2 dalam 1 tangan).
Perkembangan tubuhnya mengalami dua tahap larva, yaitu bilpinaria (tahap larva
pertama) dan brachiolaria (larva yang menunjukkan perkembangan tangan).
2.
Ophiuroidea
Bintang
mengular memiliki cakram tengah yang jelas terlihat dari tangannya panjang
sehingga memudahkannya bergerak. Kaki tabung (kaki ambulakral) tidak memiliki
alat isap dan bintang mengular bergerak dengan mencambukkan lengannya. Hidup di
perairan dangkal dan dalam, bersembunyi di bawah batuan atau rumput laut,
mengubur diri di pasir, aktif di malam hari.
Ophiuroidea
terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea
(dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun
lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan
permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak
memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Bintang
ular merupakan echinodermata yang paling aktif dan paling cepat gerakannya.
Jenis kelamin terpisah, fertilisasi eksternal, mengalami tahap larva yang
disebut pluteus. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi. Beberapa spesies ophiuroidea
merupakan hewan pemakan suspensi, dan yang lain adalah predator atau pemakan
bangkai.
3.
Echinoidea
Echinoidea
berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola
misalnya bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia
punctulata). Hidup pada batuan atau lumpur di tepi pantai atau dasar
perairan. Makanannya adalah rumput laut, hewan yang telah mati, biasanya
nocturnal. Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat
pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles. Fungsi
dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang
atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius
parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak
cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat. Durinya berfungsi
untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki
ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Reproduksi
echinoidea dengan fertilisasi eksternal dan bersifat hermafrodit. Telur
echinoidea yang menetas akan berkembang menjadi larva yang disebut larva
echinoploteus. Melimpahnya jumlah landak laur menandakan kondisi air yang tidak
bagus.
4.
Crinoidea
Hewan ini
berbentuk seperti tumbuhan. Habitatnya pada garis pantai sampai kedalaman 12000
kaki. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak
bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang
tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah
Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus
benneffit dan Ptilometra australis.
5.
Holothuroidea
D.
Peranan Echinodermata di
lingkungan hidup manusia:
·
Sebagai bahan makanan (dari beberapa jenis echinodermata)
·
Sebagai pupuk, misalnya berasal dari organ sisa pengolahan
bulu babi biasanya berupa cangkangdan organ dalam
·
Bintang laut merusak budidaya kerang dan tiram
·
Bintang laut banyak digunakan sebagai hiasan
· Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih
pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan
makanan Echinodermata.
Fosil ehinodermara
membantu dalam penentuan lingkungan pengendapan dan membantu dalam penentuan
umur batuan.
Banyak
diantara echinodermata yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama
ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung
laut. Bintang laut pisaster ochraceus misalnya menjadi predator utama di
ekosistem pantai berbatu di pesisir barat amerika utara, yang mengendalika
populasi tiram biru (mytilus edulis) sehingga spesies yang lain
dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominasi secara
berlebihan.
Tripang mengandung
berbagai senyawa aktif seperti protein, mukopolisakarida, glucasaninoglikans
(GAGs), anti septic alamiah, chondroitin, omega-6, dan omega-9, asam amino,
DHA, omega -3, kolagen, dan elemenbioaktif yang berfungsi sebagai anti
kolesterol dan menekan kadar gula darah. Kandungan mineralnya terdiri atas
kalium, fosfor, kromium, magnesium, kalsium, zat besi, natrium serta enzim SOD
(super oxide dismutase) bersifat antioksidan.
BAB III
KESIMPULAN
Echinodermata berasal
dari bahasa yunani yaitu echinos yang berarti duri dan derma yang berarti
kulit. Echinodermata
memiliki lempeng-lempeng dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan
ini disebut hewan berkulit duri. Ukuran
echinodermata bermacam-macam, diantaranya yaitu: Bintang laut berukuran 81 cm,
landak laut besar mencapai 30 cm, diadema panjang dirinya mencapai 30 cm dan
timun laut panjangnya 1,8 m, diameternya 5 cm. Ciri khas dari
Echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan saluran hidrolik
yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki ambulakral).
Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan, dan
pertukaran gas.
Reproduksi
seksual pada anggota filum ini umumnya melibatkan hewan jantan dan betina yang
terpisah (dioecious) dan pembebasan gamet dilakukan di air. Hewan dewasa yang
radial berkembang dari larva bilateral melalui proses metamorfosis.
Echinodermata
dikelompolan menjadi 5 kelas sebagai berikut:
1.
Asteroidea
2.
Ophiuroidea
3.
Echinoidea
4.
Crinoidea
5.
Holothuroidea
Peranan
Echinodermata di lingkungan hidup manusia:
·
Sebagai bahan makanan (dari beberapa jenis echinodermata)
·
Sebagai pupuk, misalnya berasal dari organ sisa pengolahan
bulu babi biasanya berupa cangkangdan organ dalam
·
Bintang laut merusak budidaya kerang dan tiram
·
Bintang laut banyak digunakan sebagai hiasan
·
Echinodermata di pantai dapat berperan sebagai pembersih
pantai. Sisa makanan dan sampah pantai yang mengandung bahan organik merupakan
makanan Echinodermata.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumiyati Sa’adah, M.Si. 2010. Materi Pokok
Zoologi Invertebrata. Bandung
Drs. Uus Toharudin, M.Pd dkk. 2001. Zoologi
Invertebrata. Bandung: Prisma Perss.
Dr. Ir Kemas Ali Hanafiah, M.S.
dkk.2005.Biologi Tanah, Ekologi dan Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Mukayat Djarubito Brotwidjoyo.1994. Zoologi
Dasar. Jakarta: Erlangga.
Neil A. Campbell dkk. 2003. Biologi Edisi Kelima
Jilid II. Jakarta: Erlangga.
George H. Fried, Ph. D dkk.2006. Biologi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar