JUDUL PRAKTIKUM : SEL TUMBUHAN DAN PIGMEN
TUJUAN PRAKTIKUM :
1.
Mengidentifikasi pigmen dan sel tumbuhan
2. Membedakan
zat-zat ergastik dalam sel tumbuhan
3. Mengidentifikasi butiran amilum dalam sel tumbuhan
TEORI DASAR
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang
menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Sel)
Sejarah
Perkembangan Sel
Pada awalnya
sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata Latin cellulae yang berarti ‘kamar-kamar
kecil’. Anton van Leeuwenhoek melakukan banyak pengamatan
terhadap benda-benda dan jasad-jasad renik dan menunjukkan pertama kali pada
dunia ada “kehidupan di dunia lain” yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karyanya
menjadi dasar bagi cabang biologi yang penting saat ini: mikrobiologi. (http://arisman2kediri.wordpress.com/2008/03/26/sejarah-sel/)
Perkembangan
mikroskop selama hampir 200 tahun berikutnya telah memberikan kesempatan bagi
para ahli untuk meneliti susunan tubuh makhluk hidup. Serangkaian penelitian
telah dilakukan oleh 2 orang ilmuwan dari [Jerman] yaitu Matthias Schleiden (ahli
tumbuhan, 1804-1881) dan Theodor Schwann (ahli
hewan, 1810-1882). Mereka menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas
sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati
bahwa sel dapat membelah diri dan membentuk sel-sel baru.
(http://arisman2kediri.wordpress.com/2008/03/26/sejarah-sel/)
Teori-teori tentang sel menurut
para ahli:
v Robert
Hooke
(Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel.
v Hanstein
(1880)
menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi
juga berarti cella (kantong yang berisi).
v Matthias
Schleiden
(ahli botani) dan Theodore Schwann
(ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur
jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan
tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan struktural makhluk hidup.
v Robert
Brown
(Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma
yaitu inti (nucleus)
v Rudolf
Virchow
(1858) menyatakan bahwa setiap sel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla
ex celulla)
v Max
Shultze
(1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk
hidup.
Struktur Sel
Tumbuhan
Sel hidup senantiasa mengandung
protoplasma karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup, dan tidak
mencakup dinding sel. Protoplasma sebuah sel disebut protoplas. Dengan demikian
sel dapat dibagi menjadi protoplas, yakni seluruh bagian dalam sel, dan dinding
sel yang mengelilinginya. (Estiti
B.Hidayat:1995)
Berdasarkan
keadaan inti, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu :
a.
sel prokariotik, yaitu sel yang intinya
tidak memiliki selaput membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma (sel yang
memiliki satu sistem membran). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri
dan cyanobacteria (alga hijau biru)
b.
sel eukariotik, sel yang intinya memiliki
selaput membran. Materi inti dibatasi oleh satu sistem membran terpisah dari
sitoplasma. ( Tri Wahyu Agustina:2010)
Bagian-bagian Sel
v Bagian hidup (komponen
protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan struktur sel
seperti : mitokondria, badan golgi, dll
v Bagian mati (inklusio),
terdiri atas dinding sel dan isi vakuola. (Estiti B.Hidayat:1995)
a.
Dinding sel
Dinding sel hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat memberikan
sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Dinding sel juga
berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu. Dinding sel terdiri dari
Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam karbonat
dan silika dari Ca dan Mg. ( Estiti. B. Hidayat:1995)
b.
Membran Plasma
Membran
sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid
bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat
melalui membran sel.
Struktur
membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. Membran sel sebagai struktur yang
dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama
dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen. Komponen penyusun membran sel
antara lain adalah phosfolipids, protein,oligosakarida,glikolipid,dankolesterol.
c.
Mitokondria
Mitokondria
adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung.
Respirasi merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan
energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian,
mitokondria adalah “pembangkit tenaga” bagi sel. Mitokondria banyak terdapat
pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan banyak ATP
dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk mitokondria
bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter
0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian
utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang
terletak di bagian dalam membran (Cooper, 2000).
d.
Lisosom
Lisosom
adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik
yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian
de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel ini
memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim
tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis,
dan autofagi.
v Endositosis ialah pemasukan
makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis
v Proses autofagi digunakan
untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi.
v Fagositosis merupakan
proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus ke dalam sel).
e.
Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus
Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan
fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik.
Sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom.
f.
Retikulum Endoplasma
Retikulum
Endoplasma (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik. Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung
berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma
bervariasi, tergantung pada jenisnya.
RE kasar, di permukaan RE kasar terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE kasar, di permukaan RE kasar terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein.
RE halus tidak memiliki bintik-bintik
ribosom di permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme
yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium,
detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran
sel.
g. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk
kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
h.
Plastida
Plastida adalah organel sel yang
menghasilkan warna pada sel tumbuhan dan
merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh, dan
berduferensiasi menjadi berbagai bentuk. Pada sel muda tumbuhan tingkat tinggi,
plastida biasanya tak berwarna, disebut leukoplas
atau proplastida. Pada daun, plastida
berwarna hijau, disebut kloroplas,
serta pada buah masak kadang-kadang kuning atau merah, dsebut kromoplast. Pada jaringan semacam umbi,
leukoplas membentuk butir pati yang disebut amiloplas.
(Estiti. B. Hidayat:1995)
j.
Vakuola
Vakuola
merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris).
Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola
ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan
bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Fungsi
vakuola adalah :
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel
Zat-zat Ergastik
Semula
dianggap bahwa kelompok zat ergastik merupakan hasil metabolisme yang tak terpakai
atau cadangan makanan.
Zat ergastik berikut mencakup pati, zat ergastik yang mengandung protein
seperti aleuron, badan lipid dan macam – macam kristal.
Pati
Pati
merupakan zat ergastik yang paling umum. Pati juga menjadi bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
Pati
tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada
tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Pati yang diperdagangkan
berasal dari berbagai organ seperti endosperm biji padi, jagung dan gandum,
tapioka dari akar ketela pohon (Manihot utilissima), sagu dari batang
pohon sagu (Metroxylon sagu), dan pati irut dari rizoma (Maranta
arundinacae). Pati juga digunakan sebagai bahan yang digunakan untuk
memekatkan makanan cair seperti sup dan sebagainya. Dalam industri, pati
dipakai sebagai komponen perekat, campuran kertas dan tekstil, dan pada
industri kosmetika.
Protein
Protein
ditemukan dalam berbagai bentuk, terutama pada biji. Di atas telah diuraikan
pembentukan butir aleuron. Pada serealia, butir aleuron terdapat dalam lapisan
aleuron yang merupakan lapisan sel terluar dari endosperm. Di dalam sel
endosperm lainnya terdapat protein amorf.
Lipid
(minyak, lemak dan malam)
Minyak dan
lemak, keduanya gliserida asam lemak, merupakan bahan cadangan penting dalam
tumbuhan. Keduanya paling banyak ditemukan dalam biji dan buah, dan dihasilkan
oleh elaioplas atau sferosom. Senyawa lipid lain seperti terpen dan minyak
atsiri biasanya dihasilkan oleh jaringan sekresi.
Kristal
Berbagai bentuk kristal ditemukan
dalam sel tumbuhan. Pada tumbuhan tinggi, kristal kalsium oksalat paling umum
ditemukan. Kalsium karbonat dan kalsium malat agak langka.
Kristal soliter, berbentuk
rhomboid, atau seperti prisma
Kristal
pasir adalah kristal berbentuk prisma yang amat kecil dan
biasanya ditemukan dalam jumlah besar. Contohnya pada batang sambucus nigra
dan daun atropa belladonna.
Rafida adalah
kristal panjang dan ramping yang kedua ujungnya runcing. Rafida biasanya dalam
berkas dan ditemukan dalam daun Agave, sertadalam daun dan batang Impatiens.
Sel yang mengandung berkas rafida dapat berbentuk sama dengan sel di
sekelilingnya atau dapat pula berbentuk idioblas. Contohnya adalah bekas rafida
dalam sel lendir pada endocarp buah enau (Arenga pinnata). Sel yang mengandung rafida
sering tersebar secara khas dalam tumbuhan dan dapat digunakan dalam taksonomi.
Stiloid adalah
kristal berbentuk prisma yang panjang dan kedua ujungnya meruncing seperti
bilah. Pada sel, kristal ini ditenmukan secara menyindiri atau berpasangan
dalam kelompok kecil. Stiloid kurang sering ditemukan namun, terdapat pada Iridaceae,
Agavaceae, dan beberapa family lainnya.
Kristal dibentuk
dalam vakuola. Ada
atau tidak adanya kristal merupakan sifat yang dapa dipakai untuk mempelajari
kekerabatan antara species tumbuhan. bagian dinding yang menonjol itu dan dapat
berbentuk seperti sekelompok buah anggur seperti yag ditemukan pada daun karet
(Ficus elastica).
Silika dan
Stegmata
Baik tubuh silika maupuan stegmata
(tunggal: stegma) merupakan pengendapan oksida silikon dan lebih umum ditemukan
pada monokotil daripada dikotil. Bentuknya amat khas dan seringkali khas bagi
familia atau genusnya. Silica dapat pula tersimpan langsung di dalam dinding
sel. (http://kafeilmu.co.cc/tema/zat-ergastik-pada-tumbuhan.html)
ALAT DAN BAHAN
Alat
|
Bahan
|
Mikroskop
|
Daucus carota
|
Cover
Glass
|
Solanum tuberosum
|
Object
Glass
|
Manihot esculenta
|
Silet
|
Rhoeo discolor
|
Pipet
|
Capsicum anuum
|
|
Aquades
|
a. Mengidentifikasi
sel tumbuhan dan pigmen
§ Daucus carota (Wortel)
Siapkan mikroskop cahaya
Ambil wortel
Buat sayatan melintang tipis
Simpan sayatan wortel pada object glass
Teteskan reagen berupa aquades
Tutup dengan cover
glass
Amati dengan mikroskop
Gambarkan dalam buku praktikum
Beri keterangan gambar
§ Rhoeo discolor (Bunga
eva)
Siapkan mikroskop cahaya
Ambil daun Rhoeo
discolor
Buat sayatan tipis pada daun bagian
bawah
Simpan sayatan pada object
glass
Teteskan reagen berupa aquades
Tutup dengan cover glass
Amati dengan mikroskop
Gambarkan dalam buku praktikum
Beri keterangan gambar
§ Capsicum anuum
(Cabe Merah)
Siapkan mikroskop cahaya
Ambil Cabe Merah
Buat sayatan tipis bagian buah cabe
Simpan sayatan pada object
glass
Teteskan reagen berupa aquades
Tutup dengan cover glass
Amati dengan mikroskop
Gambarkan dalam buku praktikum
Beri keterangan gambar
§ Solanum tuberosum (
Kentang)
Siapkan mikroskop cahaya
Ambil kentang
Buat kerokan pada kentang
Simpan sayatan kentang pada object glass
Teteskan reagen berupa aquades
Tutup dengan cover glass
Amati dengan mikroskop
Gambarkan dalam buku praktikum
Beri keterangan gambar
§ Manihot Esculenta (Singkong)
Siapkan mikroskop cahaya
Ambil singkong
Buat kerokan pada singkong
Simpan sayatan singkong pada object glass
Teteskan reagen berupa aquades
Tutup dengan cover glass
Amati dengan mikroskop
Gambarkan dalam buku praktikum
Beri keterangan gambar
HASIL PENGAMATAN
0 komentar:
Posting Komentar